perjalanan hidup yang berliku-liku

Hidayah..

Hidayah Allah swt merupakan sumber kebaikan, keamanan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Tanpa hidayah, malang dan meranalah insan kerana terpisah dan terpinggir dari jalan kebenaran. Hidayah perlu dijemput untuk diraih dan dipelihara dengan perjuangan yang sungguh-sungguh, iltizam yang tiada terkalahkan.

Firman ALLAH swt :
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keredhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Sesungguhnya ALLAH benar-benar berserta orang-orang yang berbuat baik. (al-Ankabut -69)

Tanpa hidayah, manusia akan terperosok ke dalam persepsi duniawi yang serba menipu, malah terhalang dari melihat inti atau hakikat kebenaran sesuatu perkara. Tanpa hidayah, insan akan terpedaya dalam hal yang disangkanya kebaikan, terperangkap dalam niatnya yang palsu, tertipu dalam ibadah sehingga menjadilah ia semakin kuat beribadah, semakin jauh dia berenggang dari ALLAH swt. Semakin tekun dia menelaah, semakin kasar budi dan tumpul rasa hatinya. Menginsafi sebuah hadis yang masyhur dalam kitab Bidayatul Hidayah (Imam al-Ghazali).. " barangsiapa bertambah ilmunya, tetapi tidak bertambah hidayah keimanan dalam lubuk hatinya, tiada bertambahlah ia kecuali akan semakin jauh dari ALLAH.."

Hal ini juga ALLAH swt telah berfirman :
Katakanlah, mahukah kalian Kami beritahu tentang orang-orang yang paling rugi dalam amal-amalnya? Iaitu mereka yang sia-sia usahanya di dunia sementara mereka merasa sudah berbuat sebaik-baiknya. " ( al-Kahfi : 103-104 )

Ayuh, usia kita sedang meniti waktu tamat, masa kita bertempoh, sisa hidup ini kita gunakan untuk menjernihkan hati agar selamat dalam naungan cinta kasih ALLAH swt.

Firman ALLAH swt :
" Pada hari ini harta dan anak pinak tidak berguna lagi kecuali mereka yang kembali menghadap ALLAH dengan membawa hati yang selamat.." (al-Syuara' : 88-89)



Dipetik dari kitab Jalan Pintas Meraih Hidayah , Kitab Al-Arba'in Fi-Ushul Ad-Din (merupakan karya kedua terangung imam al-Ghazali selepas Ihya Ulumuddin).

No comments:

Post a Comment