perjalanan hidup yang berliku-liku

karya

SAHABAT

Sahabat,
Kau ibarat udara,
Kau ibarat air,
Kau ibarat tanah,
Kurniaan Allah yang Maha Kuasa,
Walau dicemari tetap berjasa.

Sahabat,
Diri pembakar semangat,
Tatkala hati mulai goyah,
Tatkala hati mulai lemas,
Mengharungi hidup dunia,
yang rintangan dan dugaan.

Sahabat,
Aku ingin seperti Abu Bakar,
Aku ingin seperti Umar al-khattab,
Sanggup bersama walau diri terancam,
Walau sudah pergi tapi tetap masih ada.

Sahabat,
Air matamu mengalir,
Air mukamu membuktikan,
Kesediaanmu berkongsi duka dengan ku,
Walau dirimu dalam sinar kegembiraan.

Sahabat,
Nilaimu tinggi setinggi gunung,
Nilaimu tinggi setinggi langit,
Namun parasit-parasit halus merobohkanmu,
Hingga kau jatuh menyembah bumi.

Sahabat,
Aku mendoakan,
Aku mengharapkan,
Perpisahan kita bukan penghujungnya,
Kerna nanti pasti ada pertemuan.